BANDUNG DAILY NEWS – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengambil langkah proaktif untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa bumi dan tsunami di wilayah megathrust Selat Sunda. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai kesiapsiagaan di wilayah-wilayah berisiko.
Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Gun Gun Sumaryana, mengungkapkan bahwa Pemkot Bandung sedang mempersiapkan sejumlah langkah mitigasi untuk menghadapi kemungkinan bencana tersebut. Salah satu langkah signifikan adalah penerbitan surat edaran oleh Wali Kota Bandung mengenai kesiapsiagaan menghadapi megathrust dan sesar Lembang.
“Surat ini saat ini dalam tahap penandatanganan oleh Wali Kota,” jelas Gun Gun, Kamis (3/10).
Pemkot Bandung juga terlibat dalam berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi bencana, termasuk program “Jabar Sadar Bencana” untuk anak-anak. Langkah-langkah mitigasi lainnya yang sedang disiapkan meliputi:
1. Penyusunan buku saku kesiapsiagaan gempa bumi.
2. Pembuatan buku cerita anak “Activity Book: Gempa Bumi” untuk edukasi dini.
3. Pelaksanaan edukasi dan sosialisasi di 47 lokasi di Kota Bandung.
4. Edukasi di sekolah-sekolah, apartemen, rumah sakit, dan hotel terkait potensi bencana megathrust.
5. Simulasi gempa bumi di beberapa lokasi strategis, termasuk Rumah Sakit Salamun, Lapas Sukamiskin, Sekolah Tinggi Teologi Bandung, dan Apartemen Jardin.
6. Peningkatan kapasitas Tim Reaksi Cepat (TRC) dalam menghadapi bencana gempa bumi.
Gun Gun menambahkan bahwa Pemkot Bandung mengikuti arahan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat untuk melaksanakan gladi posko dan gladi lapangan, yang dijadwalkan setelah panduan dari BPBD Provinsi selesai disusun. Langkah ini menyusul Surat Edaran (SE) Nomor 128/PB.01.03/BPBD yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada awal September lalu, yang menginstruksikan peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap gempa bumi megathrust Selat Sunda di 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat.***