Harian Bandung Ter-Update

Advertisements

Bandung Daily News – Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Jawa Barat memperkuat kolaborasi dengan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) untuk meningkatkan keterserapan lulusan di dunia kerja. Kerja sama ini diresmikan melalui penandatanganan kemitraan yang berlangsung pada Rabu (18/9) di Hotel EL Royale Bandung.

Penandatanganan dihadiri oleh Rektor UPI, Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., M.A., beserta jajaran pimpinan universitas serta perwakilan Ikatan Alumni UPI. Dari pihak APINDO, delapan perusahaan anggota juga turut hadir dan siap berpartisipasi dalam kemitraan ini, di antaranya PT Mitsuba Automotive Parts Indonesia, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk, dan PT Stanli Trijaya Mandiri.

Advertisements
Ketua Apindo Jabar, Ning Wahyu Astutik (kanan), saat menghadiri kegiatan Kemitraan antara Apindo Jabar dengan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada Rabu, 18 September 2024
Advertisements

Ketua APINDO Jabar, Ning Wahyu Astutik, menyampaikan bahwa kerja sama ini bertujuan memperkuat hubungan antara dunia usaha dan pendidikan, sekaligus mengatasi tantangan ketenagakerjaan di Jawa Barat. Saat ini, provinsi tersebut menghadapi angka pengangguran tertinggi di Indonesia, dengan 1,79 juta orang atau 24,9% dari total pengangguran nasional. Lulusan SMK berkontribusi 29,3% dan lulusan perguruan tinggi 13,6% terhadap angka ini.

“Masalah kesenjangan antara supply dan demand tenaga kerja harus segera diatasi melalui sinergi antara pendidikan dan industri,” jelas Ning.

Advertisements

Generasi Z juga menjadi sorotan dalam upaya meningkatkan keterserapan tenaga kerja. Ning menjelaskan, 65% pemberi kerja mempertimbangkan pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk pekerja Gen Z, dan satu dari delapan pekerja Gen Z mengundurkan diri dalam minggu pertama bekerja. Bahkan, 41% di antara mereka lebih memilih menganggur daripada bekerja di lingkungan yang tidak membuat mereka bahagia.

Selain itu, tantangan kesehatan mental turut memengaruhi kesiapan SDM Gen Z. “Sebanyak 59% Gen Z merasa mengalami gangguan kesehatan mental, yang tentu menjadi tantangan tersendiri dalam menciptakan SDM berkualitas,” tambah Ning.

Advertisements

Meski begitu, Ning menekankan bahwa mahasiswa dan lulusan tidak perlu khawatir berlebihan terkait perkembangan teknologi yang cepat. APINDO, melalui kemitraan ini, berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan kapasitas lulusan melalui pelatihan dan kerja sama strategis dengan berbagai perusahaan.

Ia juga berharap pengembangan kawasan industri REBANA akan menjadi momentum bagi Jawa Barat untuk menyiapkan SDM yang tidak hanya memenuhi kebutuhan industri saat ini, tetapi juga mampu bersaing di masa depan.

Advertisements

“Jangan takut menghadapi tantangan link and match. Mahasiswa harus proaktif meningkatkan diri,” tutup Ning.***

Advertisements

Share:

Apa pendapat kamu?

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.
Kolom yang harus diisi ditandai dengan (*)

Segala Tentang Bandung Ada di Sini

Subscribe biar gak ketinggalan info Babandungan!