BANDUNG DAILY NEWS – Pemerintah Kota Bandung resmi meluncurkan program Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP) yang bertujuan memperkuat layanan kesehatan masyarakat berbasis siklus hidup. Peluncuran program ini dilakukan di Kantor Dinas Kesehatan Kota Bandung, Jalan Supratman, Minggu (17/11).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian, menjelaskan bahwa ILP merupakan bagian dari transformasi sistem kesehatan untuk memastikan akses layanan yang lebih dekat dan terjangkau bagi masyarakat.
“Kesehatan adalah hak seluruh warga Kota Bandung. Dengan program ini, puskesmas bukan hanya menjadi tempat berobat, tetapi juga pusat pencegahan dan promosi kesehatan,” kata Anhar.
Program ILP memiliki tiga fokus utama. Pertama yakni pendekatan siklus hidup. Puskesmas tidak hanya menangani penyakit, tetapi juga meningkatkan kesehatan masyarakat melalui berbagai tahapan usia.
Kedua, penguatan struktur pelayanan. Sistem kesehatan akan diperkuat mulai dari tingkat kelurahan hingga RT/RW.
Terakhir, yakni Pemantauan Wilayah Setempat (PWS). Program ini memungkinkan pemantauan kesehatan berbasis wilayah untuk memaksimalkan deteksi dini dan penanganan.
Hingga saat ini, 40 dari total 80 puskesmas di Kota Bandung telah menerapkan ILP. Sisanya akan menyusul pada 2025. Ketua Tim Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer Direktorat Tata Kelola Kesehatan Masyarakat, Rima Damayanti, menyebut bahwa ILP juga bertujuan mendorong kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan sebelum jatuh sakit.
“Puskesmas harus menjadi pusat kesehatan yang proaktif. Kami mendorong masyarakat sehat untuk memanfaatkan layanan pemeriksaan rutin dan edukasi kesehatan,” ujar Rima.
Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara, menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk menyukseskan ILP. Salah satu yang menjadi perhatian adalah pengelolaan limbah domestik, yang dinilai memiliki dampak langsung terhadap kesehatan masyarakat.
“Integrasi ini tidak hanya terjadi di fasilitas kesehatan, tetapi juga melibatkan sektor lain, seperti pengelolaan limbah domestik. Hal ini penting untuk mencegah dampak buruk terhadap kesehatan,” jelas Koswara.
Ia juga menekankan efisiensi sebagai kunci keberhasilan program, baik dari segi biaya maupun proses kerja.
“Integrasi layanan ini harus memberikan kemudahan akses sekaligus meningkatkan efisiensi,” tambahnya.
Dengan tema Puskesmas Kuat, Bandung Sehat, ILP diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup warga dan mewujudkan Kota Bandung yang lebih sehat dan sejahtera. Pemerintah Kota Bandung optimistis bahwa transformasi ini menjadi langkah awal menuju sistem kesehatan yang lebih baik dan berkelanjutan.***