BANDUNG DAILY NEWS – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus menunjukkan progres positif dalam penataan kawasan di bawah Flyover Mochtar Kusumaatmadja. Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara, bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, meninjau langsung perkembangan proyek tersebut, Sabtu (14/12).
“Kami melihat hasil kerja sama yang sangat baik antara pemerintah dan masyarakat. Penataan ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan serta menciptakan kawasan yang lebih bersih, aman, dan rapi,” ujar Koswara saat kunjungan tersebut.
Proyek ini bertujuan untuk mengubah area di bawah flyover menjadi ruang publik ramah anak dan remaja, lengkap dengan fasilitas olahraga dan hiburan. Pemerintah juga merencanakan pemindahan 34 keluarga yang tinggal di bawah jembatan ke lokasi yang lebih layak dengan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan pelatihan kerja.
Warung-warung yang sebelumnya kurang tertata akan dipindahkan ke lokasi strategis agar tetap mendukung ekonomi warga tanpa mengganggu estetika kota.
Sekda Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, memastikan proyek ini dilakukan secara humanis dan inklusif, melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan hingga implementasi.
“Kawasan ini akan menjadi contoh bagaimana ruang publik dapat dirancang untuk kebahagiaan warga sekaligus mendukung target kawasan bebas sampah,” kata Herman.
Pendanaan proyek ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta dana Corporate Social Responsibility (CSR). Di lokasi yang sama, akan dibangun Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) untuk memilah sampah organik, anorganik, dan residu.
“Sampah organik dapat dimanfaatkan untuk pakan maggot atau kompos, sedangkan anorganik akan dikelola melalui bank sampah,” jelasnya.
Warga sekitar kawasan telah menerima edukasi pengelolaan sampah dari aparat Kelurahan Tamansari bersama sejumlah pemangku kepentingan. Langkah ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
“Edukasi dan pelibatan masyarakat menjadi kunci. Ini adalah bukti bahwa jika pemerintah dan masyarakat kompak, perubahan positif dapat terjadi,” tegas Herman.
Dengan edukasi ini, Kelurahan Tamansari siap dinobatkan sebagai Kawasan Bebas Sampah (KBS).***