BANDUNG DAILY NEWS — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan segera membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Kecamatan Gedebage. TPST ini dirancang untuk mengolah hingga 390 ton sampah per hari dengan memanfaatkan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF), sebuah langkah signifikan dalam menangani masalah sampah di Kota Bandung.
Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara, menegaskan bahwa pembangunan TPST merupakan solusi penting untuk mengatasi krisis pengelolaan sampah yang pernah melanda kota.
“Kalau TPST sekarang itu karena sifatnya masih sementara, kemarin memang situasinya kedaruratan. Namun, program utama yang akan dibangun oleh Kementerian PUPR ini merupakan langkah yang lebih terintegrasi. Dengan cara ini, kita bisa menyelesaikan banyak persoalan sampah,” ujarnya, saat meninjau lokasi pembangunan.
“Kami ingin mencari teknologi yang dapat memberikan nilai lebih dari sampah, lebih dari sekadar RDF. Jika kita bisa mendapatkan hasil yang lebih tinggi, maka tipping fee bisa dihilangkan. Itulah yang sedang kita cari, skema yang kuat, serta jaminan pembeli untuk produk hasil olahan sampah,” Koswara menambahkan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Dudi Prayudi, menyatakan bahwa saat ini proses lelang untuk pembangunan TPST sedang berlangsung.
“Setelah selesai, TPST ini bisa mengolah 390 ton sampah per hari menggunakan teknologi RDF, yang jauh lebih besar skalanya dibandingkan fasilitas yang ada sekarang,” katanya.
Dudi juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan kompos yang dihasilkan di fasilitas sementara Gedebage, dengan harapan bahwa TPST yang baru akan meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah dan memberikan manfaat lebih bagi lingkungan.
“TPST Gedebage ini akan semakin mampu menangani permasalahan sampah di Kota Bandung dengan lebih efisien dan ramah lingkungan,” pungkasnya.***