BANDUNG DAILY NEWS – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah fokus memperkuat pengelolaan sampah dari hulu hingga hilir sebagai bagian dari langkah strategis menuju kota yang lebih bersih. Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara, menegaskan bahwa selama ini pengelolaan sampah lebih banyak terkonsentrasi di hilir, seperti pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS). Namun, pengelolaan sampah di tingkat sumber, atau hulu, masih belum berjalan maksimal.
“Kami ingin memperkuat kebijakan di hulunya, yaitu bagaimana sampah dikelola di tingkat sumbernya. Dari 1.500 RW yang ada di Bandung, 380 RW sudah bebas sampah. Ini artinya sampah mereka sudah diolah di RW masing-masing melalui metode komposting, maggot, dan beternak,” ujar Koswara, Kamis (17/10).
Menurutnya, jika program ini bisa diterapkan di seluruh RW di Bandung, volume sampah yang dibuang ke TPA akan berkurang hingga 30 persen setiap harinya. Koswara juga menyebutkan bahwa sampah yang tersisa bisa diolah menjadi produk lain yang bermanfaat.
Namun, salah satu tantangan utama dalam penerapan program ini adalah disiplin para petugas pengangkut sampah. Koswara menegaskan pentingnya integritas para petugas agar proses pengelolaan sampah bisa berjalan optimal. Ia juga merencanakan untuk mengeluarkan instruksi tegas terkait pemilahan sampah di tingkat rumah tangga.
“Sistemnya bisa baik di tingkat sumber, tetapi kalau petugas pengangkutnya tidak disiplin, kita akan menghadapi masalah lagi. Oleh karena itu, saya akan mengeluarkan instruksi tegas bahwa sampah yang tidak dipilah tidak akan diangkut,” tambah Koswara.
Selain itu, Pemkot Bandung akan mengeluarkan surat edaran mengenai pemisahan sampah di rumah tangga sebagai langkah awal untuk mengurangi sampah secara signifikan. Koswara optimistis bahwa upaya ini dapat membuat Bandung menjadi kota yang lebih bersih dan nyaman.***